Rabu, September 16, 2009

Pengelola Terminal Muara Angke Ditegur Walikota

JAKARTA, MP - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menegur pengelola Terminal Bus Muara Angke, karena ada sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang menyediakan angkutan lebaran tanpa menuliskan dalam tiket yang dijual.

Dengan tidak dicantumkannya tarif dalam tiket itu dikhawatirkan akan memberatkan masyarakat yang membeli tiket tersebut.

Walikota Jakut, Bambang Sugiyono di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) kesiapan angkutan lebaran di dua terminal yakni terminal Tanjungpriok, dan Muara Angke kepada wartawan mengatakan, pihaknya ingin dalam melakukan kesiapan angkutan lebaran seluruh aspek diperhatikan.

Sebab, menurutnya, lebaran itu datangnya setahun sekali jadi jangan sampai ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.

"Dengan tidak dicantumkannya tarif dalam tiket bus yang dijual, dikhawatirkan akan memberatkan masyarakat dan timbulnya kecurangan. Sehingga hal ini harus diperhatikan oleh pengelola terminal dan PO bus itu sendiri," tegas Bambang, Rabu (16/9).

Bambang mengatakan, pengelola Terminal dan PO Bus yang tidak mencantumkan tarif sudah ditegur agar segera mencantumkan tarif dengan benar.

Hal itu merupakan bentuk pelayanan yang baik bagi masyarakat atau penumpang.

"Jika tetap tidak dicantumkan saya khawatir masyarakat akan berat memberi tiket," ujarnya.

Karena indikasi kecurangan akan terjadi, yakni bisa saja PO Bus menjual tiket seharga Rp200.000, padahal resminya hanya Rp100.000/tiket.

Bambang menambahkan dengan dicantumkan tarif di tiket memiliki kesan tidak main-main.(jack)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails