JAKARTA, M86 - Menaruh ban bekas di tengah jalan sebagai simbol kekecewaan warga atas kondisi jalan rusak di daerah pelosok mungkin bisa dimaklumi.
Namun akan cukup menarik bila tumpukan ban dipakai untuk menambal jalan yang berlubang di ruas jalan kawasan elit Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Hal ini sudah berlangsung berbulan-bulan, awalnya hanya satu ban saja yang diletakkan di tengah jalan, namun kini menjadi empat ban tepatnya di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara depan bursa mobil Kelapa Gading di sisi utara jalan. Tentunya kondisi itu tidak hanya sebagai bentuk kekecewaan warga tapi juga sebagai rambu petunjuk bagi pengguna jalan.
Berdasarkan pantauan Javanewsonline di lokasi, terlihat badan jalan yang rusak itu persis di tengah ruas jalan yang mengarah ke Jalan Pegangsaan Dua. Lubang dengan diameter sekitar satu setengah meter itu ambrol persis di depan gapura lingkungan RW12 Kelapa Gading.
Akibat kondisi itu tidak jarang pengguna sepeda motor terjatuh karena kerusakan itu. "Ya akibat lubang di jalan itu hampir setiap hari ada aja orang yang naik motor jatuh," ujar Robert (34), tukang ojek yang mangkal dekat badan jalan yang rusak itu.
Menurutnya, kebanyakan pengendara sepeda motor yang jatuh itu tidak mengetahui persis bahwa lubang itu cukup dalam dan lebar. Oleh karena itu, warga pun meletakkan ban bekas sebagai tanda jika jalan tersebut rusak.
"Bukan apa-apa, jalan ini sangat penting. Semua kendaraan lewat sini. Kalau enggak segera dibetulin, bisa mengakibatkan jatuh banyak korban belum lagi kalau menjelang sore mengakibatkan jalan rusak," jelas Suhendar (40), warga Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Warga lainnya, Saut (39) menilai, instansi ataupun pengembang yang bertanggung jawab atas kerusakan ini tidak tanggap. "Pas tahu jalan rusak dan berlubang mestinya ditambal saja sementara. Mungkin bila ada anggaran, baru diperbaiki dengan maksimal," kata warga RW12, Kelapa Gading ini.
Menurut warga, ban bekas itu ditaruh lebih kepada sebagai rambu petunjuk. "Soalnya kalau enggak digituin makin banyak yang celaka," kata seorang warga.
Sementara itu Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jalan Jakarta Utara, Maman Suparman, ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa tanggung jawab atas kerusakan jalan itu masih berada di tangan pengembang. Dalam hal ini pengembang itu adalah PT Summarecon Agung Tbk.
Lebih lanjut Maman Suparman menjelaskan bahwa sampai saat ini pihak pengembang belum menyerahkan jalan tersebut ke pemerintah provinsi. Sebagai tindak lanjut, ujar Maman, pihaknya akan memanggil pihak pengembang terkait kerusakan ini. (jek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar