JAKARTA, MP - Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono tidak akan menolerir lurah yang tidak bekerja optimal untuk membenahi wilayahnya guna menghadapi penilaian Adipura. Begitu juga terhadap pihak swasta. Sebab sudah ada kontrak kerja yang sudah ditandatangai untuk menangani sampah di wilayahnya.
"Saya tidak mau mendengar lagi ada lurah yang melempem, acuh dan memble untuk menata wilayahnya yang masih kotor dan tidak tertata. Jika masih ada, saya tidak main-main. Akan saya usulkan untuk dipindah. Begitu juga dengan pihak swasta, bila tidak melakukan tugasnya dengan baik, saya akan berkirim surat kepada gubernur dan akan ditegur langsung," kata Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Jum'at (19/11).
Pernyataan keras Walikota tersebut terkait hasil laporan pantauan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara terhadap 114 titik pantau Adipura sejak 24, 25, 26 Oktober 2010 lalu di enam kecamatan di Jakarta Utara.
Dari hasil pantauan tersebut, masih banyak saluran terbuka baik makro maupun mikro yang masih kotor penuh dengan sampah. Masih banyak mesin pemilah sampah (komposting) yang tidak difungsikan dengan baik, baik di sekolah, di kantor lurah, dan kecamatan.
"Jika di kantor lurah saja sudah tidak menunjukkan contoh yang baik, karena terlihat kotor, tidak tertata rapi, tidak hijau, bagaimana bisa mengarahkan warga untuk melakukan kebersihan di lingkungan tempat tinggal mereka," tukasnya.
Walikota juga menyayangkan karena dari 31 kelurahan, baru sekitar tiga kelurahan yang sudah menyediakan Bank Sampah. Sedang sisanya sama sekali belum menyediakan Bank Sampah.(jek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar