Rabu, Juli 29, 2009

Bangunan Liar di Jalur KA Priok Dibongkar

JAKARTA, MP - Ratusan bangunan liar yang berada di sepanjang jalur rel Kereta Api (KA) Stasiun Tanjung Priok, Rabu (29/7) siang dibongkar oleh pihak Daop 1 PT KA. Pembongkaran tersebut melibatkan 600 personil gabungan dari KA, Satpol PP, Polisi dan Kodim 0502.

Humas PT KA Sugeng Priyanto saat dihubungi, mengatakan pembongkaran bangunan liar tersebut, sudah lama direncanakan. Surat himbauan perintah bongkar sendiri sudah diberikan pihak PT KA kepada penghuni gubuk liar. "Bangunan yang berada di tengah jalur, dibongkar karena jalur tersebut akan diperbaiki, dan difungsikan kembali," ujarnya.
Bahkan sudah lima tahun ini, surat perintah bongkar sudah diberikan.

"Jalur KA dari stasiun Tanjung Priok, akan difungsikan kembali sesuai dengan program Menko Ekuin," ujarnya didampingi Kadaop 1 Mulyanta Sinulingga.

Dalam penertiban bangunan liar tersebut, PT KA mengerahkan 500 anggotanya dari internal. Jalur yang akan dibongkar sepanjang 3 kilometer.

Sasarannya bangunan liar yang berada di tengah jalur rel. Pembongkaran tersebut, menurut Sugeng sudah yang kedua kalinya. Pertama kali pembongkaran awal Maret 2009, sebanyak 1600 bangunan liar yang telah dibongkar.

Pihak KA membenahi rel yang rusak dari stasiun Tanjung Priok menuju Senen, Kemayoran dan Stasiun Kota.

Usai membongkar jalur tengah rel, direncanakan 7 meter dari sisi rel pun akan dilakukan pembongkaran kembali. Pembongkaran dilakukan setelah adanya kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 28 April lalu.

Sugeng saat ditanyai mengenai uang kerohiman untuk warga liar tersebut, dengan tegas mengatakan tidak ada.

"Mereka itu menghuni di lahan milik PT KA. Untuk itu kami tidak ada anggaran untuk memberikan uang kerohiman. Namun bagi warga yang ingin pulang ke kampungnya, PT KA menyediakan tiket gratis," ujarnya.

Selain itu pihak KA akan membangun taman dan MCK di luar areal rel. Pembersihan jalur rel tersebut, menggunakan Beco dan 7 gerbong KA.

Gerbong yang disediakan tersebut, untuk mengangkut kayu sisa bongkaran ke stasiun Jakarta Gudang, yang berada di Stasiun Kota.

Sementara salah satu warga korban penggusuran, Darwin Santoso (42) warga di RT 7/3, mengeluh dengan pembongkaran tersebut. "Kami ini sudah lama tinggal disini, kemana lagi kami harus tinggal," katanya mengeluh.

Warga korban gusuran, meminta adanya perhatian dari pihak PT KA untuk memberikan ganti rugi. Sebab warga sudah lama menghuni di lahan tersebut. "Kami warga Kebon Pisang, sudah lama tinggal dan membeli tanah di jalur rel KA," katanya.

Sedangkan Selamet (34) yang memiliki rumah di tengah rel, merasa rugi bangunannya dibongkar. "Saya ini beli tanah di tengah rel seluas 4 kali 10 meter seharga Rp 16 juta," katanya.

Selamet membeli tanah tersebut dari orang yang sudah 10 tahun menempati lahan. Bahkan Selamet merenovasi rumahnya, menelan biaya Rp 50 juta.

Warga pun berharap adanya tempat relokasi, seperti rumah susun. Selamet tidak tahu harus pindah kemana lagi, sebab tidak memiliki uang, untuk kontrak rumah. (cok/*ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails