Sabtu, Juni 06, 2009

Industri Pariwisata Garap Domestik

JAKARTA, MP - Pelaku industri pariwisata di Indonesia termasuk sejumlah biro perjalanan wisata menyatakan, siap menggarap tujuan wisata domestik melalui paket promosi menjelang liburan sekolah 2009.

"Justru kami sangat concern untuk menggarap wisata nusantara. Kami sebagai `marketing aim` Garuda Indonesia bahkan sudah menyiapkan jauh-jauh hari lima paket wisata domestik," kata Direktur Aerowisata International, Herry Setiawan, di Jakarta.

Ia mengatakan, sejumlah paket wisata yang ditawarkan di antaranya Padang, Mataram, Bangka, Bali, dan Borobudur.

Menurut dia, pada dasarnya masih banyak destinasi wisata domestik lain di tanah air yang sangat menarik yang belum tergali secara optimal.

"Oleh karena itu saya sarankan agar kita bisa duduk bersama pemerintah dan swasta untuk menyatukan visi dan menggarap ini sama-sama," katanya.

Sampai saat ini, ia berpendapat belum terjalin kerja sama yang baik antara pemerintah dan swasta termasuk belum adanya koordinasi untuk menggarap sektor domestik bersama-sama.

Hal senada disampaikan Vice President Domestic Destination & Event Supply Chain Management Panorama Tour, Tiodora Bonardy.

Menurut Dora, pihaknya sudah sepenuh hati menggarap pilar inbound alias destinasi wisata domestik. Pihaknya tidak segan-segan berpromosi besar-besaran di banyak media massa.

Pahadal jika mau mendapatkan untung lebih cepat, sebenarnya ia mengakui jauh lebih mudah dan murah memasarkan destinasi wisata luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

"Apalagi mereka memiliki dewan pariwisata yang bekerja mati-matian untuk menjaring wisatawan dan mereka pula yang tidak segan-segan mensupport kami. Sedangkan di Indonesia tidak demikian," katanya.

Panorama Tour menyiapkan paket wisata Panoland (Panorama Overland) untuk menyambut liburan sekolah tahun ini. Paket tersebut merupakan wisata jalan darat menggunakan bus ke sejumlah tujuan wisata seperti Yogyakarta, Bali, dan Lombok.

Sementara itu, GM B-Travel, Subagiyo, mengatakan, pihaknya bahkan sudah membentuk konsorsium untuk memasarkan tujuan wisata domestik.(mp/ant)



Ia berpendapat, pilar industri pariwisata di Indonesia sulit bergerak karena belum ada sinergi yang berkesinambungan antar-sektor.

"Memotret gambar besar industri pariwisata di Indonesia itu memantulkan tiga hal yaitu sisi hospitality, travel, dan destinasi servis. Seyogyanya ketiga sektor ini bersinergi untuk menangkap market yang variatif di Indonesia mulai dari upper hingga lower segmen," katanya.

Pihaknya sendiri sudah menyiapkan paket wisata soft tracking untuk menyambut liburan sekolah tahun ini. Ia mencontohkan, menarik wisatawan dengan paket wisata tracking ringan ke Merapi, kunjungan ke kediaman Mbah Marijan (juru kunci Merapi), hingga makan bersama di tengah sawah. "Itu akan menjadi pengalaman menarik yang sulit dilupakan wisatawan," katanya.(mp/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails