Rabu, Mei 27, 2009

Krisis, Bisnis Kursus Turun 50 Persen

JAKARTA, MP - Bisnis kursus berbagai keterampilan termasuk bahasa asing, turun hingga 50 persen tahun ini dibanding tahun lalu sebagai dampak krisis keuangan global. "Tahun lalu masih menerima siswa hingga 350 murid untuk paket enam bulan, tetapi tahun ini tidak sampai 200 orang yang mendaftar, umumnya alasan keuangan lagi sulit," kata Yuyun, petugas penerima murid di Embassy English Course, Jalan Gajah Mada Jakarta, Rabu (27/5).

Penurunan peserta kursus, kata Yuyun terutama kelompok dewasa terdiri lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang biasanya banyak mendaftar tetapi tahun ini justru tercatat hanya beberapa orang.

"Sebelumnya, setiap bulan rata-rata 15 orang tetapi tahun ini hanya sekitar lima hingga tujuh orang peserta dewasa," kata Yuyun.

Akibat penurunan jumlah peserta kursus, kata Yuyun, maka terpaksa melakukan pengurangan staf pengajar lebih dari separuh guna menyesuaikan dengan pendapatan yang makin turun. Lusy, karyawan penerima murid baru di Pusat Bahasa Mandarin Jalan Keamanan Raya Gajah Mada Jakarta, mengatakan, saat ini lebih mengandalkan kelompok anak usia sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama(SMP).

Kelompok anak tersebut, kata Lusy, meskipun turun tetapi tetap ada yang datang mendaftar, makanya diantisipasi dengan menyiapkan staf pengajar yang mampu memberi materi bahasa Mandarin kepada mereka.

"Anak SD lumayan banyak, sebab para orang tua mempersiapkan anak mereka mampu menguasai bahasa asing sejak dini," kata Lusy.

Adanya penurunan peserta tersebut, maka pengelola kursus terpaksa mengambil kebijakan mempertahankan biaya tidak naik yakni rata-rata Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris sekitar Rp200 ribu per bulan dengan dua kali pertemuan tiap minggu selama enam-delapan bulan.** (mp/a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails