Selasa, November 24, 2009

Nelayan Diminta Waspada Melaut

JAKARTA, MP - Memasuki musim angin barat, para nelayan diminta waspada ketika berangkat melaut. Jika angin cukup kencang dianjurkan untuk tidak memaksakan diri untuk berangkat melaut. Demikian diungkapkan Bupati Kepulaun Seribu, Burhanuddin.

Ia menjelaskan, saat ini angin barat cukup kencang dan sudah menjadi siklus tahunan. Oleh karena itu, para nelayan diminta waspada, jika tak memungkinkan jangan dulu melaut. Pasalnya, dengan kondisi angin kencang rawan kapal karam.

“Diminta para nelayan, khususnya ojek kapal harus mengutamakan keselamatan penumpang. Saat ini angin barat cukup kencang. Bahkan petugas Syahbandar sudah mengeluarkan surat peringatan agar para nelayan atau perahu kecil berhati-hati ketika melaut,” jelas Burhanuddin.

Peringatan tersebut tentunya cukup mendasar. Pasalnya, Sabtu (21/11) sore, sebuah kapal pesiar Roma tenggelam di perairan Pulau Damar Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Kapal yang mengangkut empat penumpang dan dua awak ini karam setelah dihantam ombak setinggi empat meter.

Untungnya seluruh penumpang selamat yaitu dua awak kapal Eeng (Nahkoda ), Hartonto (ABK) dan empat penumpang Manzur, Yanto, Utomo, dan Edi. Mereka bermaksud ingin memancing, berangkat dari pelabuhan Marunda menuju perairan pulau damar besar. "Untungnya seluruh penumpang dan awak kapal bisa diselamatkan oleh kapal nelayan yang lewat," kata Kepala Satuan Penegakkan Hukum Direktorat Kepolisian Air Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Ajun Komisaris Polisi Edi Guritno, di Jakarta.

Ia menuturkan, saat melintas di depan pospol pulau damar besar kapal sewaan itu tiba - tiba dihantam ombak setinggi 4 meter, sehingga kapal oleng dan kemudian tenggelam. Penumpang berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan " Haikal II " ketika melintas di lokasi.


Sampai saat ini, kapal yang tenggelam tersebut belum berhasil ditemukan. Pasalnya di perairan lokasi kapal tenggelam memiliki kedalaman sekitar 30 meter.


Akibat kejadian ini, diperkirakan pemilik kapal menderita kerugian mencapai Rp 150 juta. Kejadian tersebut pun masih terus diselidiki oleh petugas Kepolisian Air Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya. (cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails