Jumat, Juni 19, 2009

Warga Jakarta Masih Kesulitan Air Bersih

JAKARTA, MP - Sebagian warga Jakarta yang tinggal di daerah kumuh masih kesulitan memperoleh air bersih karena belum ada fasilitas air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM).

Pelaksana Pengolahan Air Minum Berskala Rumah Tangga (PAM RT), Arum Wulandari dari Yayasan Tirta Lestari di Jakarta, Kamis, mengatakan, yayasannya membina komunitas masyarakat kelas bawah yang tinggal di kawasan kumuh di Cilincing, Koja, Pulokandang, dan Penjaringan di Jakarta Utara.

Komunitas lainnya yang dibina sejak 2006 itu di Bintaro Jakarta Selatan, untuk mengolah air sumur atau dari sumber lainnya yang keruh menjadi lebih jernih.

"Selama tiga tahun membina sudah banyak kemajuan yang dicapai meskipun banyak juga tantangan dan kendala," kata Arum Wulansari.

Dikatakannya, pembinaan tersebut dilakukan dengan cara memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan lingkungan melalui air jernih yang sehat untuk diminum.

Warga yang dibinanya meliputi komunitas nelayan di Cilincing Jakarta Utara, para pemulung dan pekerja kasar di belakang "Islamic Center" Koja Jakarta Utara, buruh dan pekerja serabutan di Pulokandang Kelapagading Jakarta Utara, buruh dan pemulung di Penjaringan Jakarta Utara, serta pemulung di Bintaro Jakarta Selatan.

Karena air dari sumber air di lokasi warga binaan yayasannya tersebut keruh, menurut Arum, ia memberikan pengetahuan untuk melakukan pengolahan air minum berskala rumah tangga (PAM RT) dengan beberapa cara yakni memberikan obat penjernih pada air maupun dengan menyaring air dengan alat sederhana yakni keramik dan filtrasi.

Sosialisasi PAM RT, kata dia, disampaikan dengan memanfaatkan pertemuan warga seperti pengajian, arisan, maupun rapat warga, serta disampaikan pada anak-anak di sekolah.

"Kami juga melatih kader-kader warga setempat untuk bisa menjadi penyuluh bagi warga yang lain serta membentuk kelompok-kelompok," katanya.

Diakuinya, sosialisasi dan praktik PAM RT tidak selalu berjalan mulus, juga ada tantangan dan kendala terutama dari mentalitas dan sikap warga.

Ia mencontohkan, sebagian warga binaannya masih ada yang belum bersedia melakukan PAM RT karena yakin dengan meminum air yang dimasak sudah sehat.

"Tapi, mereka tidak tahu memasak air seperti apa yang sehat dan air yang dimasak tingkat kejernihannya seperti apa," katanya.

Kepala Sub Direktorat Penyehatan Air Dirktorat Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Zainal I Nampira mengatakan, PAM RT dilakukan dengan pemberian obat penjernih atau menyaring, karena pola-pola yang ada memang dengan cara tersebut.

Sesuai dengan target tujuan pembangunan millinium (MDGs), kata dia, diharapkan pada 2014 seluruh warga Jakarta bisa memperoleh air bersih untuk air minum. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails