Jumat, Maret 25, 2011

Kasus Kebakaran di Jakut Didominasi Akibat Korsleting Listrik

JAKARTA, M86 - Dalam waktu tiga bulan belakangan ini sedikitnya ada 42 kasus kebakaran yang terjadi di kawasan Jakarta Utara. Dari jumlah itu ternyata ada 31 kasus kebakaran, khususnya di pemukiman warga karena dipicu korsleting listrik.Berdasarkan catatan Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, diantaranya 11 kasus kebakaran terjadi di bulan Januari, 20 kasus di bulan Februari dan 11 kasus hingga pertengahan Maret.

Peristiwa kebakaran itu terjadi di Kecamatan Penjaringan sebanyak 11 kasus, Pademangan dengan 10 kasus dan 9 kasus di Kecamatan Cilincing. Sedangkan 12 kasus sisanya tersebar di Kecamatan Tanjungpriok, Koja, dan Kelapagading. “Banyaknya kasus kebakaran akibat korsleting listrik membuktikan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan penggunaan perangkat listrik,” ujar Nurdin Silalahi, Kasie Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara.

Diungkapkannya, kasus kebakaran yang diterjadi di Jakarta Utara pada tahun 2010 lalu juga banyak dipicu oleh korsleting listrik. Dari 95 kasus kebakaran, 69 di antaranya disebabkan korselting listrik. Penyebab lainnya, akibat penggunaan kompor tujuh kasus, akibat rokok satu kasus serta akibat lainnya sebayak 18 kasus.

Untuk meminimalisir kasus kebakaran akibat korsleting listrik, pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu memperhatikan keamanan dan penggunaan instalasi listrik maupun alat-alat listrik di rumahnya. “Jika rumah dalam kondisi kosong, ada baiknya si pemilik mematikan instalasi listrik. Selain dapat menghemat pengeluaran, juga mencegah terjadinya korsleting listrik,” tandasnya.

Junaidi Camat Cilincing mengintruksikan kepada lurah-lurah agar pesan dan himbauan ke masyarakat untuk waspada dan hati-hati untuk menghindari bencana kebakaran. Khususnya kepada pemilik rumah yang akan keluar kota atau meninggalkan rumah beberapa hari untuk mengecek kondisi listrik dirumahnya.

Matikan listrik yang tak perlu dipakai, dan titipkan rumah kepada tetangga terdekat atau orang yang dipercayainya. "Himbauan kita selalu sampaikan terutama warga yang hendak meninggalkan rumah untuk memperhatikan listriknya yang tak perlu dipakai" ujarnya. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails