JAKARTA, MP - Sebuah rumah yang dijadikan depo pengisian gas yang melayani pengisian oksigen (O2), argon acetyline (C2H2), elpiji nitrogen (N2), Freon dan karbondioksida (CO2) di Jalan Mindi, Blok Y, RT 013/08, Lagoa, Koja, Jakarta Utara meledak pada Selasa (24/8) sekitar pukul 09.30. Tak pelak akibat peristiwa itu, selain menghancurkan bangunan rumah, juga menyebabkan belasan orang terluka dan diduga terdapat dua korban tewas. Hingga kini, petugas kepolisian masih berupaya mengumpulkan potongan tubuh yang tercecer di lokasi kejadian.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, rumah yang dijadikan depo pengisian gas diketahui milik salah seorang warga bernama Abdul Manaf yang dikontrakan kepada Rochim. Oleh Rochim, rumah itu dijadikan tempat usaha yang bergerak sebagai distributor pengisian gas dan pengisian oksigen ‘Alwynshah Gas’ selama dua tahun terakhir.
Keterangan saksi mata, ledakan yang terjadi cukup kuat dan menimbulkan suara keras hingga menghancurkan sedikitnya 10 rumah yang berada di sekitar lokasi kejadian. Ke-10 rumah yang rusak itu di antaranya empat rumah hrusak parah dan enam rumah lainnya rusak ringan. Ledakan juga mengakibatkan tiga mobil dan satu sepeda motor yang tengah parkir mengalami kerusakan akibat terkena serpihan tabung yang meledak. Ketiga mobil itu yakni, sedan berwarna merah dengan nopol F 1484 FU, Honda Civic B 2345 FP serta sedan Ford bernopol B 2519 KQ. Sedangkan sepeda motor yang mengalami kerusakan, Honda Supra X bernopol B 6568 UAF.
Sementara itu, enam orang luka-luka yakni, Sardi (36) petugas keamanan setempat, Sutejo (50), Sudrajat (40), Surno (40), Hasanuddin (40) warga yang tengah melintas, Arbai (47) langsung dilarikan ke RSUD Koja guna mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan untuk dugaan korban tewas, hingga berita ini diturunkan belum dapat diketahui identitasnya, karena petugas tengah mencocokkan bagian tubuh yang terpotong dan tercecer di lokasi kejadian. Petugas juga menemukan dua potongan kepala yang ditemukan dari lokasi kejadian.
“Kami masih melakukan penyisiran serpihan daging dan bagian tubuh para korban yang terpisah,” ujar Kompol Susatyo Purnomo Chondro, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara ditemui di lokasi kejadian.
Ketua RW 08, Mislan, menuturkan, sudah dua tahun terakhir ini, rumah milik Abdul Manaf itu dijadikan depo pengisian gas dan tabung oksigen. “Saya selaku pengurus RW sudah berulang kali menegur agar tempat usaha tersebut ditutup karena tidak memiliki izin. Selama ini warga pun cemas dan khawatir karena keberadaannya,” tutur Mislan.
Hal serupa juga diungkapkan Herman, salah seorang warga yang rumahnya bersebelahan dengan tempat usaha mengaku, mendengar suara ledakan yang sangat keras. “Suara ledakannya kaya suara bom. Begitu saya keluar rumah, ternyata kaca rumah saya sudah hancur. Begitu juga dengan rumah warga lainnya,” ungkapnya.
Menanggapi peristiwa itu Camat Koja, M Efiskal, mengungkapkan belum menerima laporan tentang keluhan warga terhadap keberadaan usaha pengisian tabung gas tersebut. “Yang namanya musibah siapa yang tahu. Di tempat lain juga banyak usaha seperti ini,” tandasnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar