Selasa, Februari 02, 2010

Baru Sebulan Direhab, Sekolah SDN 09 Kalibaru Sudah Bocor

JAKARTA, MP - Baru sebulan direhab, atap gedung SDN Kalibaru 09 Pagi Jakarta Utara, saat ini kondisinya memprihatinkan. Beberapa ruang kelas bocor dan cat tembok banyak yang mengelupas. Bahkan plafon di ruang kelas VI sudah menganga dan rawan ambrol. Jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan hal ini akan menimpa siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Plafon di kelas lain pun pemasangannya tidak rapat dan timbul keretakan. Fenomena ini persis terjadi pada SDN Warakas 03– 08.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, dari 12 ruang kelas yang ada, tiga di antaranya atapnya masih bocor jika turun hujan. Akibatnya, siswa sering terganggu saat mengikuti KBM pada sekolah yang terletak di RT 001/08, Kalibaru, Cilincing. Tak hanya itu, cat tembok pun banyak yang terkelupas ketika hujan meski usia rehab baru genap sebulan. "Kepala sekolah sudah pernah lapor kepada pemborong, tapi tidak ada respon," kata Uci Sanui, penjaga sekolah, saat ditemui di SDN Kalibaru 09 Pagi, Senin (1/2).

Karena tidak ada respon, akhirnya pihak sekolah memerintahkan penjaga sekolah itu untuk memperbaiki seadanya. Setiap hujan turun, seluruh siswa di tiga kelas itu terpaksa mengungsi ke ruang kelas yang kosong dan tidak bocor. Ketiga ruang kelas yang bocor itu adalah kelas IV, V, dan VI.

Uci juga menyebut bahwa PT Lundu Lamiase selaku kontraktor yang mengerjakan rehab gedung ini juga tidak memperbaiki saluran air yang menjadi bagian dari proyek. Akibatnya, saat ini saluran air tidak mengalir dengan baik. Ia khawatir, genangan air di saluran tersebut akan menjadi sarang nyamuk demam berdarah.

“Kalau hujan datang dipastikan lapangan sekolah langsung banjir setinggi betis pria dewasa. Sebab air tidak lekas surut karena sistem drainase di dalam sekolah tidak jalan. Takutnya air yang tergenang di saluran air itu jadi sarang nyamuk demam berdarah,” kata Uci sembari menunjuk ke arah saluran air.

Ironisnya, tembok gedung yang dalam rencana awal harus dipasangi keramik, saat ini hanya dicat. Itupun banyak cat yang mengelupas, kondisi terparah terjadi pada tembok belakang sekolah. Kejadian ini membuat Kepala SDN Kalibaru 09 Pagi, Alviatin, marah dan langsung menegur kontraktor. "Mereka beralasan, tembok tidak jadi di keramik karena rugi pada pembelian rangka baja yang dipasang di atap," kata Uci lagi.

Namun, pekerjaan atap bangunan sekolah juga terlihat asal jadi karena genteng terlihat tidak rata. Malah nyaris melorot, utamanya pada genteng yang berada di dekat ruang kantor guru. “Lihat saja mas, susunan genteng-nya saja bergelombang tidak rata,” katanya.

Wakil Kepala Sekolah SDN Kalibaru 09 Pagi, Isyono tidak membantah semua yang diceritakan Uci. Bahkan ia mengaku pernah ikut menyampaikan keluhan kepada kotraktor saat pekerjaan rehab berlangsung. "Soalnya banyak pekerjaan yang kurang bagus. Bahkan meskipun sudah dilaporkan tidak ada respon. Sehingga pihak sekolah mengerjakannya sendiri," kata Isyono.

Selama pengerjaan berlangsung, kontraktor pun hampir tidak pernah berkomunikasi dengan pihak sekolah mengenai perkembangan rehab tersebut. Bahkan sama sekali tidak diikutsertakan bagian mana saja yang diperbaiki. "Perencanaan renovasinya pun tidak pernah diberikan, sehingga kami tidak tahu apa saja yang seharusnya diperbaiki," ujarnya.

Ironisnya, kondisi serupa juga terlihat di SDN Kalibaru 10 Petang yang belum genap satu tahun direhab. Cat tembok sekolah yang lokasinya bersebelahan dengan SDN Kalibaru 09 Pagi itu sudah hampir seluruhnya terkelupas. “Bangunan sekolah itu baru direhab tahun 2008 lalu, tapi seperti bangunan tidak direhab. Ironisnya, kontraktornya sama dengan yang mengerjakan SDN Kalibar 09 Pagi, jelas Uci lagi.

Kepala Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah Jakarta Utara, Joko Dawoed enggan menjelaskan secara detail. Alasannya, ia belum mendapat laporan soal rehab gedung SDN 09 yang kurang sempurna tersebut. Ia hanya menyatakan akan meninjau sekolah tersebut. "Jadi tunggu besok saja," kata Joko seraya menutup telepon genggamnya.

Demikian halnya Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Utara, Istarningtyias. Ia berjanji akan mengecek ke lapangan. “Tadi pagi sih saya meninjau SDN Kalibaru 01, untuk persiapan lomba gugus tingkat nasional. Tapi saya belum cek SDN 09, besok pagi akan saya cek,” katanya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails