Senin, Januari 25, 2010

Operasi Pasar Beras di Kalibaru Sepi Peminat

JAKARTA, MP - Untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut), bersama Perum Bulog Divre DKI Jakarta, Senin (25/1) menggelar operasi pasar (OP) beras. Sayangnya, OP yang digelar di lingkungan RT 14/03 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, sepi peminat. Warga enggan mendatangi lokasi OP karena beras yang ditawarkan kualitasnya rendah. Selain berwarna hitam juga pecah seperti beras menir.

Dalam OP kali ini, pihak Bulog menyiapkan beras sebanyak 9 ton dengan harga Rp 5.500 per kilogram. Warga menilai, harga beras tersebut masih mahal dibanding dengan harga pasar yang hanya Rp 5.000 per liter. Akibatnya, jumlah warga yang datang ke lokasi OP bisa dihitung dengan jari.

Momon (54), satu warga RT 14/03 Kelurahan Kalibaru, Cilincing mengatakan, harga beras OP masih terbilang mahal. Seharusnya harga beras OP jauh lebih murah dibanding dengan harga pasar. Misalnya, Rp 2.500 atau Rp 3000 per kilogram. “Percuma dong ada OP kalau harganya masih mahal. Belum buat ongkos naik angkotnya," katanya.

Hal senada dikatakan Supinah (45), warga yang juga pedagang nasi di RW 03. Ia mengaku enggan membeli beras OP karena harganya hanya selisih sedikit dengan harga di pasaran. "Sama juga bohong harga OP bedanya sedikit dengan harga di pasar. Belum kalo naik angkotnya, mungkin kalo dihitung lebih mahal,” katanya.

Lurah Kalibaru, Seran Hambali, mengatakan, untuk kegiatan OP ini ia telah menyebar 2.500 kupon kepada warganya. Sedangkan untuk harga yang ditawarkan merupakan wewenang penuh pihak Perum Bulog. “Saya hanya memonitoring saja dan memberitahukan kepada warga. Sedangkan masalah harga jual itu wewenang Perum Bulog,” ungkapnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails