Senin, Januari 25, 2010

DKI Miliki Taman Wisata Alam Pohon Mangrove

JAKARTA, MP - Pemprov DKI Jakarta kini memiliki taman wisata alam di daerah konservasi mangrove, di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Taman seluas 99,82 hektar ini akan menjadi paru-paru kota bagi warga ibu kota. Taman tersebut diresmikan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, Senin (25/1).

Selanjutnya taman yang dinamai Taman Wisata Alam Kapuk Angke ini memiliki ribuan tanaman mangrove yang berfungsi menghalau air laut pasang atau rob, termasuk abrasi laut. "Di sini juga terdapat tempat pelestarian flora dan fauna sekaligus sebagai tempat sarana pendidikan masyarakat," kata Zulkifli.

Karena itu, Warga ibu kota diharapkan agar turut menjaga kelestarian Taman Wisata Alam Kapuk Angke ini. Warga juga diminta untuk turut menanam pohon di area tersebut sehingga isu pemanasan global dapat teratasi bersama. “Seperti komitmen pemerintah yang menyerukan one men one tree. Dengan begitu kita mampu menghadapi isu pemanasan global sekaligus menekan tingkat polusi udara,” imbuhnya.

Di mata Zulkifli, saat ini baru ada dua taman wisata yang dipenuhi pohon mangrove, yakni di Jakarta dan Bali. Ke depan diharapkan daerah lain akan mengikuti langkah Jakarta dan Bali.

Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono, mengatakan, saat ini wilayahnya telah dilabeli sebagai green belt termasuk Kawasan Taman Wisata Kapuk Angke. "Dengan diresmikan kawasan wisata alam ini, diharapkan bisa menjadi andalan dari 12 destinasi wisata pesisir yang sekarang sedang giat-giatnya dipromosikan. Sebab, kawasan ini bagian dari 12 destinasi wisata pesisir tersebut,” katanya.

Diharapkan di tahun-tahun mendatang, kawasan tersebut akan dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi warga sekitar. Setidaknya jika taman ini berkembang, secara ekonomi akan menguntungkan warga sekitar. Sebab warga bisa berjualan souvenir sehingga denyut perekonomian warga akan berdetak keras.

Pengelola Taman Wisata Alam Kapuk Angke, Sri Murniwati, mengatakan, area konservasi ini luasnya 99,82 hektar. Pada tahun 2007, kawasan ini menyimpan 79 juta-100 juta pohon produktif. Namun karena telah terjadi abrasi, maka sepanjang tahun 2009 dilakukan penanaman pohon mangrove secara kontiniu. Sehingga pada tahun 2009 tercatat ada 203 juta bibit pohon bakau yang ditanam di kawasan tersebut.

"Di taman ini juga terdapat fasilitas pengamatan burung, pondok alam sebanyak 8 buah dan rumah kemping sebanyak 30 unit. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang turut membantu menanam ribuan mangrove di kawasan ini," pungkasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails