Jumat, Januari 29, 2010

Atap Bocor, Pasien RSUD Koja Telantar

JAKARTA, MP - Sungguh menyedihkan. Karena diterpa hujan dua hari berturut-turut, beberapa atap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, Kamis (28/1) kemarin bocor. Akibatnya, sejumlah pasiennya dipindahkan ke lorong-lorong di lantai 6, 7, dan 8 serta di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bahkan di antara pasien tersebut ada yang harus dirujuk ke rumah sakit lain mengingat RSUD Koja tak memiliki tempat yang aman bagi pasien.

"Karena hujan, banyak ruang perawatan yang bocor. Akibatnya banyak pasien yang dipindah ke tempat aman seperti di lorong dan dirujuk ke rumah sakit lain," ujar Kepala Humas RSUD Koja Caroline. Evakuasi ini dilakukan karena di rumah sakit ini tidak ada lagi ruangan yang kosong untuk pasien.

Khusus untuk pasien yang kondisinya sudah pulih, akan dibolehkan cepat pulang. Sejuah ini ia mengaku belum mengetahui persis ruangan mana saja yang bocor saat terjadi hujan. Demikian halnya soal jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain. "Maaf saya lupa jumlah pasien yang dirawat dan sudah dirujuk," tukasnya.

Pantauan di lapangan, sejumlah pasien banyak dibaringkan di velbed yang diletakkan di lorong-lorong lantai 6, 7, dan 8. Bahkan puluhan pasien terpaksa harus rela menunggu di ruang selasar IGD. Karena pihak rumah sakit menyebutkan bahwa saat ini seluruh ruangan penuh pasien.

Solihin (35), seorang pasien mengaku sudah dipindahkan ke selasar ruangan IGD sejak Rabu (27/1) pukul 21.30. Ia mengaku terpaksa mengikuti perintah pihak rumah sakit demi mendapatkan layanan pengobatan. “Ya mau bagaimana lagi, katanya kamar rawat inap sedang penuh. Jadi terpaksa harus menunggu daripada ke rumah sakit lain. Saya tidak punya uang Pak,” ujar pasien penderita penyakit DBD ini. Untuk berobat di sana, ia menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Jumlah pasien yang dirawat di selasar ruangan IGD saat ini mencapai 10 orang. "Keluarga saya sudah mengurus, tapi katanya belum ada ruangan," ujar warga Tanjungpriok ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, untuk melayani pasien dari keluarga tidak mampu pihaknya telah menyiapkan 85 tempat layanan kesehatan. Mulai dari puskesmas kelurahan, kecamatan hingga RSUD dan rumah sakit swasta.
"Tapi kenapa masyarakat hanya menyerbu rumah sakit yang itu-itu saja, seperti RSUD Koja dan Budi Asih. Padahal Rumah Sakit Tarakan masih kosong," ujar Dien saat dihubungi melalui telepon.

Mengenai banyaknya atap bocor di RSUD Koja, ia menyebutkan bahwa seharusnya pihak rumah sakit segera memperbaikinya, sebab ini menyangkut kebijakan internal. "Tapi kami akan menegur pihak rumah sakit agar segera memperbaiki atap yang bocor," tegasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails